BPBD Mulai Salurkan Air Bersih
BOYOLALI – Memasuki musim kemarau tahun ini, beberapa wilayah Kabupaten Boyolali mengalami kesulitan air bersih. Untuk mengatasi masalah kekeringan atau kekurangan air bersih tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali membagikan air bersih kepada warganya yang membutuhkan. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, para pemangku kepentingan dikumpulkan untuk memberi bantuan air bersih ke desa desa yang terdampak musim kemarau.
Dijelaskan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo bahwa masa tanggap darurat kekeringan di Boyolali dimulai dari tanggal 1 Juli 2019 hingga 31 September 2019. Bekerjasama dengan beberapa stakeholder, Pemkab Boyolali telah menyiapkan anggaran untuk menyediakan 628 tangki air bersih yang siap untuk didistribusikan. Persediaan air bersih tersebut dikelola BPBD Kabupaten Boyolali dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda).
“Pemkab Boyolali menyiapkan anggaran sekitar 628 tangki yang dikelola BPBD dan kesra. BPBD memiliki tangki sehingga operasional ke wilayah utara khususnya Kecamatan Wonosegoro, Klego, Kemusu, Juwangi, Wonosamodro dan Karanggede,” ungkap Sinung saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (12/7/2019).
Untuk tahun 2019, BPBD telah menetapkan delapan kecamatan yang terdiri dari 42 desa yang masuk dalam kategori tanggap darurat kekurangan air bersih. Antara lain Kecamatan Wonosegoro, Wonosamodro, Juwangi, Kemusu, Andong, Klego, Karanggede dan Musuk. Bantuan air bersih ke Musuk, akan dikelola oelh Bagian Kesra Setda agar mempermudah pendistribusian air serta mampu mencukupi kebutuhan air bersih.
“Cukup. Karena hanya delapan kecamatan dan tidak semua desa terkena kekeringan atau kurang air bersih. Dari delapan kecamatan ada sekitar 42 desa. Berarti kita estimasikan tiap desa ada hampir 30 hingga 35 tangki,” jelasnya.
Melihat pengalam tahun lalu, BPBD mampu menyalurkan air bersih sekitar 928 tangki. Dimana sejumlah 300 tangki tersebut berasal dari pihak ketiga. Pada tahun 2019 ini saja, BPBD telah menerima 70 tangki bantuan dari pihak ketiga.
“Untuk saat ini sudah ada bantuan 70 tangki dari pihak ketiga yang kita agendakan, kita kelola dan kita akan drop,” katanya.
Masyarakat yang wilayahnya terkena dampak kekeringan, dihimbau untuk mengajukan usulan ke kepala desa yang akan diterukan ke Camat. Setelah sampaike Camat, melalui satu pintu akan ditangani oleh BPBD untuk segera ditindaklanjut yakni penyaluran air. (Tim Liputan Diskominfo Kabupaten Boyolali)